Gubernur Kaltim Marah Lihat Kerusakan Jalan Sangatta-Bengalon yang Hampir Putus

Gemparkutim.com – kutim – Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Rudy Mas’ud, yang akrab disapa Gubernur Harum, terlihat sangat marah saat melintasi jalur Sangatta-Bengalon pada Sabtu siang, 6 September 2025. Kunjungan kerja yang merupakan hari kedua Gubernur Harum ke wilayah utara ini diwarnai dengan kritik keras terhadap kondisi jalan yang sudah hampir putus. Sangatta, 6 September 2025

Pada pagi hari itu, Gubernur Harum bersama rombongan meninjau sejumlah lokasi di Sangatta dan void PT Kaltim Prima Coal (KPC). Setelah itu, beliau melanjutkan perjalanan menuju Bengalon, Wahau, di Kutai Timur, dan Tanjung Redeb di Kabupaten Berau dengan mengemudikan kendaraan KT 1 sendiri.

Baca Juga:

Perayaan Meriah HUT RI ke-80 di Kecamatan Bengalon, Semangat Kebersamaan Terpancar di Malam Ramah Tamah

Saat tiba di Crossing 4 pada jalur Sangatta-Bengalon, sekitar 30 menit perjalanan, Gubernur Harum menghentikan laju kendaraannya dan menyampaikan kekesalan kepada manajemen PT KPC yang mendampingi perjalanan tersebut.

“Bapak tahu dampak sosialnya kalau sampai jalan ini putus?” ujar Gubernur Harum dengan nada kesal. Ia mengingatkan bahwa jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Sangatta dan Bengalon, serta jalur utama transportasi logistik bagi masyarakat.

Baca Juga:

Wagub Kaltim Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri Dikreg ke-34

Gubernur Harum mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi jalan yang beberapa titiknya sudah hampir putus. Ia menilai hal ini sangat berbahaya bagi masyarakat dan mendesak agar segera dilakukan perbaikan dan pengalihan jalur alternatif.

Baca Juga:

Pengukuhan Kepengurusan NKBKT. Kejutan Umrah Gratis Mempererat Persaudaraan Warga Banjar Kutim

“Saya lihat bukan rawan lagi, tapi sudah putus sepotong. Tinggal sepotong saja lagi jalannya,” kata Gubernur Harum dengan tegas.

Beliau menjelaskan bahwa jika jalur yang hampir putus tersebut benar-benar rusak, maka akses utama antara Sangatta dan Bengalon akan terputus sepenuhnya. Hal ini tidak hanya akan merugikan masyarakat dalam pengiriman logistik, tetapi juga berdampak pada para pekerja yang tidak bisa melintas. Kerugian yang ditimbulkan, menurutnya, akan sangat besar dan memberikan dampak sosial yang merugikan banyak pihak.

Baca Juga:

Butuh Kepemimpinan Kolaboratif untuk Menangani Stunting di Kutai Timur

Gubernur Harum juga menegaskan bahwa kerusakan jalan tersebut hanya tinggal menunggu waktu untuk benar-benar putus. Ia menyaksikan beberapa kendaraan pengangkut alat berat melintas saat berhenti di jalur tersebut, dan menilai bahwa tonase besar yang melintas dapat mempercepat kerusakan jalan.

Kekesalan Gubernur Harum ini menjadi panggilan untuk segera melakukan tindakan tegas dalam perbaikan infrastruktur jalan yang vital bagi masyarakat dan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Baca Juga:

Ketua KNPI Bengalon, Aprio, Menyampaikan Duka Cita Mendalam atas Insiden Tenggelamnya Perahu Pemancing di Perairan GM Desa Sempayau