
Jakarta, GemparKutim.Com- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie menegaskan bahwa Sekolah Unggulan Garuda berbeda secara mendasar dari program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang telah dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2013.
Dalam media briefing yang digelar di Kantor Kemendikti Saintek, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 17 Mei 2025
Stella menyatakan bahwa Sekolah Garuda dirancang untuk menjangkau siswa dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah.
> “Delapan puluh persen dari muridnya akan diberikan beasiswa. Asas penerimaannya berdasarkan kondisi ekonomi, di mana semakin miskin, semakin mungkin diterima. Ini sangat berbeda dari RSBI,” tegas Stella.
Menurutnya, Sekolah Unggulan Garuda bersifat inklusif dan tidak ditujukan untuk kalangan elite. Ia menekankan bahwa pembangunan sekolah ini justru difokuskan pada wilayah-wilayah dengan kebutuhan tinggi akan akses pendidikan, seperti Nabire di Papua Tengah dan Belitung Timur.
> “Sangat tidak tepat jika disebut eksklusif. Sekolah ini dibangun di daerah yang sangat membutuhkan, bahkan salah satunya di Soe, Nusa Tenggara Timur, atas permintaan langsung Presiden Prabowo,” ungkapnya.
Stella juga menjelaskan bahwa akses ke sekolah ini tidak dibatasi oleh kuota khusus, termasuk untuk siswa penyandang disabilitas. Semua siswa akan diperlakukan setara selama proses seleksi.
> “Tidak akan ada kuota khusus karena prinsip inklusivitas diutamakan. Semua diberi akses penyeimbang,” tambahnya.
Sebagai bagian dari program pemerintah, Kemendikti Saintek menargetkan pembangunan 40 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029, baik berupa pembangunan baru maupun transformasi sekolah yang sudah ada. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum IB (International Baccalaureate), dan seluruh biaya pendidikan digratiskan bagi siswa yang memenuhi persyaratan.
Saat ini, sudah ada 12 SMA/MA Unggul Garuda Transformasi yang tersebar di 11 provinsi, termasuk empat di Pulau Jawa yang masuk dalam daftar 1.000 sekolah terbaik di Indonesia versi UTBK 2022.
Pemerintah berharap, melalui Sekolah Garuda, potensi anak-anak Indonesia dari seluruh lapisan masyarakat dapat difasilitasi dan dikembangkan secara adil dan merata